Kehadiran Supergirl dalam film Superman terbaru garapan James Gunn sempat mengejutkan banyak penggemar. Bukan hanya karena karakter ini belum banyak dikenal oleh publik luas dibandingkan sepupunya, Superman. Namun, ketika ditanya tentang alasan utama kenapa Supergirl muncul dalam film ini, James Gunn memberikan jawaban yang tidak hanya mengejutkan—tetapi juga menyentuh hati.

Dalam wawancaranya dengan Entertainment Weekly, James Gunn menyampaikan bahwa alasan kehadiran Supergirl (Kara Zor-El) bukan semata-mata untuk memperkenalkan karakter baru atau membuka jalan ke spin-off. Bagi Gunn, Kara hadir sebagai cermin untuk menggambarkan sesuatu yang lebih mendalam dari Clark Kent alias Superman—yaitu empatinya.

“Bagi saya, alasan utama Kara muncul adalah untuk menunjukkan bahwa Superman bukan hanya mempertaruhkan nyawanya demi menyelamatkan seekor anjing—yang bahkan bukan miliknya sendiri—tetapi anjing itu milik orang lain. Dan orang itu adalah Kara,” kata Gunn.

Superman, dalam cerita ini, dititipkan seekor anjing oleh Kara, yang kemudian pergi entah ke mana. Anjing itu—Krypto, yang disebut James Gunn sebagai “pain in his ass”—menjadi beban tambahan bagi Superman, yang pada dasarnya sudah merasa kewalahan menyelamatkan dunia.

“Dia tidak ingin menjaga anjing itu. Dia tidak punya waktu untuk ini. Tapi dia tetap menjaganya. Dan bahkan pergi sejauh mungkin demi menyelamatkannya,” lanjut Gunn.

Di satu momen film, Lois Lane berkata, “It’s just a dog,” yang dijawab oleh Superman, “Yeah, not even a very good one, but it's probably scared.” Kalimat ini bagi Gunn adalah inti dari karakter Superman: empati yang begitu dalam, bahkan untuk makhluk yang bukan miliknya, bukan tanggung jawabnya, dan tidak memberikan imbalan apa-apa.


Dan di akhir film, terungkap bahwa anjing itu memang bukan milik Superman. Itu adalah milik Kara yang “meninggalkannya begitu saja.” Momen ini menjadi pukulan emosional yang menggambarkan bagaimana Clark bertindak bukan berdasarkan kepentingan pribadi, tetapi berdasarkan rasa peduli yang tulus terhadap makhluk lain—bahkan yang tidak menyenangkan sekalipun.

Kehadiran Supergirl bukan hanya pelengkap aksi, melainkan katalis naratif untuk menunjukkan sisi manusiawi Superman. Bahwa menjadi pahlawan bukan soal kekuatan, melainkan tentang keputusan-keputusan kecil—dan kadang merepotkan—yang dilandasi rasa kasih dan pengorbanan.

Dengan pendekatan seperti ini, James Gunn tampaknya ingin mengembalikan Superman ke akar terdalamnya: bukan sebagai dewa yang tak tersentuh, tetapi sebagai simbol kasih yang tak kenal pamrih. Dan Supergirl, dengan segala kekacauan yang ia bawa, justru menjadi alat sempurna untuk menunjukkan hal itu.

Film Superman versi James Gunn menjanjikan bukan hanya adegan-adegan spektakuler, tetapi juga momen-momen emosional yang menyentuh dan penuh makna. Dan mungkin, dari semua karakter super yang muncul, justru seekor anjing—dan pemiliknya yang ceroboh—yang mampu mengungkap siapa Superman sebenarnya.


Source: Entertainment Weekly