Konsep di balik seri novel grafis Earth One cukup sederhana: para kreator terbaik diberi kebebasan untuk menciptakan versi baru dari pahlawan DC ikonik, tanpa terikat oleh kontinuitas puluhan tahun.
SUPERMAN: EARTH ONE Vol. 2 melanjutkan kisah tepat setelah akhir Vol. 1. Di sini, kita melihat Clark membangun identitas barunya dengan memakai kacamata dan menjaga jarak dari orang lain. Dia akhirnya mendapatkan apartemen sendiri dan memiliki beberapa tetangga baru, termasuk wanita penggoda bernama Lisa Lasalle. Saat bekerja, Lois Lane, teman kerjanya curiga bagaimana remaja seperti Clark Kent bisa mendapatkan berita dari Superman, memulai penyelidikan tentang latar belakang Clark.
Sementara itu, Raymond Maxwell Jensen, pembunuh berdarah dingin, secara tidak sengaja berubah menjadi Parasite, seorang metahuman yang dapat mengisap kekuatan dan esensi makhluk hidup. Bagaimana Superman melawan makhluk yang bisa mencuri kekuatannya? Temukan jawabannya dengan membaca novel grafis ini!
Setelah membaca dua buku Earth One, yaitu Superman: Earth One Vol. 1 dan Batman: Earth One, saya menyimpulkan bahwa seri ini berfokus pada humanisasi protagonis dan mengubah beberapa aspek mitos, termasuk topik-topik tabu. Batman: Earth One berhasil dengan baik dengan menghadirkan Bruce Wayne yang tidak pernah meninggalkan Gotham, penuh kecemasan, dan membuat kesalahan manusiawi. Superman Vol. 1 melakukan beberapa perubahan halus, namun tetap berpegang teguh pada mitos Superman. Di sisi lain, Vol. 2 mengambil risiko yang lebih besar dalam mengeksplorasi Clark Kent, sisi manusia Superman, termasuk topik hubungan seks bagi si Man of Steel yang telah diperdebatkan selama lebih dari 70 tahun. Saya merasa hal ini patut diapresiasi. Vol. 2 menghadirkan cerita yang berbeda dan ditangani dengan cukup baik, yang akan saya bahas lebih lanjut.
Dua tema utama terjalin dalam cerita ini: Superman sebagai simbol kekuatan dan Clark Kent sebagai representasi isolasi. Clark Kent mendominasi sebagian besar narasi, menawarkan sudut pandang yang segar bagi pembaca yang jarang melihat banyak cerita tentangnya. Tema kesendirian begitu kuat sehingga sebagian besar interaksi Clark dalam cerita ini bersifat singkat.
Lois menyelidiki latar belakang Clark dan menemukan bahwa seluruh hidupnya diwarnai oleh upaya untuk menjauh dari orang lain karena kekuatan dan asal-usulnya, bahkan sampai Clark sengaja mendapatkan nilai C di sekolah untuk menghindari sorotan. Kehadiran Lois, Jimmy, dan Perry White juga dibatasi, semakin mempertegas tema ini. Penulis menangani tema ini dengan baik, membuat pembaca benar-benar peduli dengan Clark yang terasing karena identitasnya. Hal ini membuat penderitaannya lebih mudah diterima, terutama dengan cerita sedih dan indah tentang hewan peliharaan pertama Clark.
Tema ini digugat oleh satu-satunya teman (dan love interest) Clark, Lisa Lasalle. Lisa mendorong Clark ke zona baru, sebagai wanita berambut merah bertubuh penuh dengan tato yang langsung memikat Clark sejak pertemuan pertama. Interaksi Clark dengan satu-satunya temannya ini, dan dorongan Clark untuk melangkah keluar dari zona nyamannya dalam hal kedekatan, menghadirkan sisi manusiawi Clark yang dapat kita rasakan dan simpati. Menangani tabu seksualitas sang Superman (termasuk adegan canggung dan lucu antara Jonathan Kent dan Clark tentang seks) merupakan langkah berani yang cukup berhasil, dan menambahkan dimensi baru yang belum pernah dibahas sebelumnya. Saya tahu J. Michael Straczynski menerima banyak kritik karena menggoncang karakter ini seperti itu, tetapi saya memberinya apresiasi karena telah berani mencoba.
Tema lain yang mengemuka adalah kekuatan, dengan segala kekuatannya untuk memerintah, merusak, dan merindukan. Kekuatan Superman yang mampu melakukan hampir semua hal yang dia inginkan, menempatkannya dalam dua perspektif di mata dunia: sebagai penyelamat, dewa, atau senjata pemusnah massal yang siap meledak. Hal ini terlihat ketika Superman pergi ke negeri asing dan mencoba membantu, hanya untuk mendapatkan ancaman tentang "senjata adalah kekuatan". Parasite merepresentasikan keserakahan dan kebiadaban dari apa yang dapat dilakukan oleh kekuatan. Bahkan Superman memiliki persona berduri yang mencerminkan kekuatannya.
Dan bahkan ketika Superman kehilangan sebagian besar kekuatannya, dia menemukan sesuatu yang lebih berharga pada mereka yang tidak memilikinya. Ini adalah metafora dan tema yang bagus, tentang di mana Superman berdiri dalam dunia dan alam semesta ini. Serta menyeimbangkan kepedihan yang lebih mendalam dari sekedar buku dengan aksi. Tema ini memang tidak ditangani sebaik tema isolasi, tetapi tetap berhasil.
Dalam hal seni, Shane Davis termasuk dalam jajaran seniman yang terkadang kurang dihargai. Di sini, dia menghadirkan tingkat detail dan nuansa sinematik yang sama seperti di Vol. 1, bahkan lebih tinggi. Perhatikan detail pada ekspresi wajah para karakternya. Karya Davis selaras dengan gaya penulisan Straczynski. 80% dari komik ini berfokus pada ekspresi, dan hanya 20% pada aksi. Jadi, luangkan waktu untuk benar-benar mengamati panel-panelnya, dan Anda akan mendapatkan pengalaman yang berharga.
Yang menjadi keluhan adalah penggunaan karakter Lisa, Lois, dan Parasite. Parasite digambarkan sebagai karakter yang agak datar, meskipun mampu memerankan sosok "kebiadaban" dengan baik. Latar belakangnya kurang dieksplorasi dengan detail yang memadai. Lisa, di sisi lain, kemungkinan besar akan menjadi bahan perdebatan karena karakternya yang kompleks.
Pertama, beberapa dialognya yang ditulis oleh J. Michael Straczynski terasa janggal dan tidak natural. Lisa langsung menggoda Clark di halaman pertama, suatu tindakan yang tidak biasa dilakukan orang lain. J. Michael Straczynski bisa saja memperlambat proses pendekatan Lisa terhadap Clark, agar lebih realistis dan kredibel.
Kedua, Lisa diperkenalkan sebagai minat cinta baru Clark, yang menimbulkan pertanyaan bagi pembaca yang menganggap Lois sebagai pasangan yang lebih tepat untuk Clark. Hubungan Lois dan Clark di Earth One digambarkan minim interaksi, sehingga memasangkan mereka sebagai kekasih terasa janggal.
Ketiga, dan mohon maaf jika dianggap spoiler, Lisa digambarkan sebagai seorang pelacur (kadang). Hal ini memicu kritik dari feminis yang melihat Lisa sebagai stereotip negatif. Pandangan lain melihatnya sebagai representasi dari wanita "tidak murni" yang tidak pantas bagi Clark. Meskipun saya pribadi tidak keberatan dengan pendekatan ini, perlu diingat bahwa beberapa orang mungkin merasa terganggu olehnya.
SUPERMAN: EARTH ONE VOL. 2 menyempurnakan semua aspek yang telah ditampilkan di Vol. 1. Karya ini merupakan studi karakter Clark Kent yang luar biasa dan memanfaatkan judul Earth One dengan sempurna untuk membahas topik-topik sensitif. Bagi mereka yang tidak menyukai Vol. 1, buku ini mungkin tidak akan mengubah pandangan mereka. Namun, bagi para penggemar Vol. 1 yang ingin melanjutkan ceritanya, Vol. 2 dijamin tidak akan mengecewakan. Bagi yang mencari perspektif berbeda tentang mitos Clark Kent/Superman, komik ini pun patut dipertimbangkan. Dengan teaser yang menarik dan persiapan untuk Vol. 3 yang tak terhindarkan, saya menantikan karya terbaik J. Michael Straczynski dan Shane Davis di masa depan.
Oke, Superman memang bisa menjadi karakter yang kompleks dan penuh tantangan. Superman Earth One menunjukkan betapa penting dan relatable-nya sosok pahlawan. Dia adalah karakter yang selalu membuat saya terhibur saat membaca tentang kisahnya dan selalu berhasil membuat saya tersenyum.
Oleh karena itu, saya sangat menikmati Superman Earth One. Ini adalah interpretasi yang sangat menarik tentang Superman dari salah satu penulis komik favorit saya, J. Michael Straczynski, yang telah menulis salah satu seri buku favorit saya sepanjang masa.
Interpretasi Superman ini adalah yang terbaik yang pernah saya lihat. Di sini, Superman digambarkan tidak manusiawi dan terputus dari manusia lainnya. Menurut saya, justru sisi manusiawinya yang membuat Superman menarik dan menjadikannya sosok inspiratif, bukan sekadar pahlawan yang murung.
Untuk memperjelas, ini adalah versi terbaik dari Superman yang murung yang pernah saya temui. Saya pasti akan membaca lebih banyak di masa depan, tetapi sejauh ini, ini adalah yang terbaik.
Namun, meskipun penjahatnya digambarkan terburu-buru, keseluruhan ceritanya tetap solid.
Skor bintang 4 dari saya.
Beli Komik "Superman: Earth One Vol. 1" di Amazon.com
Following the events of the NEW YORK TIMES bestselling graphic novel by acclaimed writer Michael J. Straczynski and superstar artist Shane Davis, comes the long awaited sequel SUPERMAN: EARTH ONE VOL. 2!
Young Clark Kent continues his journey toward becoming the World's Greatest Super Hero, but finds dealing with humanity to be a bigger challenge than he ever imagined! From a ruthless dictator to a new love interest who's NOT Lois Lane, things are never easy for this emerging Man of Steel.
And the worst is yet to come, in the form of a man-monster with an insatiable appetite, the Parasite! The only thing that might appease his hunger is The Last Son of Kryptonian! But that will also mean he will have Superman's powers without his conscience, and Kal-El cannot come anywhere near him, even though he has to stop him!